PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah mikroorganisme yang menguntungkan yang hidup disekitar perakaran. Jika di daerah perakaran suatu tanaman kekurangan mikroorganisme menguntungkan maka akan menyebabkan tanaman menjadi terserang berbagai macam penyakit akar seperti layu dan busuk akar. Selain itu tanaman juga akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya (kurang subur).
Selasa, 31 Desember 2013
PGPR MENGENDALIKAN LAYU DAN MENYUBURKAN TANAMAN
PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) adalah mikroorganisme yang menguntungkan yang hidup disekitar perakaran. Jika di daerah perakaran suatu tanaman kekurangan mikroorganisme menguntungkan maka akan menyebabkan tanaman menjadi terserang berbagai macam penyakit akar seperti layu dan busuk akar. Selain itu tanaman juga akan mengalami hambatan dalam pertumbuhannya (kurang subur).
MEMBUAT PGPR (PLANT GROW PROMOTING RHIZOBACTERIA) DENGAN MUDAH
PGPR atau Plant Growth Promoting Rhizobakteri adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Bagi tanaman keberadaan mikroorganisme ini akan sangat menguntungkan. Bakteri ini memberi keuntungan dalam proses fisiologi tanaman dan pertumbuhannya. Fungsi PGPR bagi tanaman yaitu mampu memacu pertumbuhan dan fisiologi akar serta mampu mengurangi penyakit atau kerusakan oleh serangga. Selain itu PGPR juga meningkatkan ketersediaan nutrisi lain seperti phospat, belerang, besi dan tembaga. PGPR juga bisa memproduksi hormon tanaman, menambah bakteri dan cendawan yang menguntungkan serta mengontrol hama dan penyakit tumbuhan. Adapun cara pembuatan PGPR adalah:
13 KELEBIHAN PUPUK ORGANIK DIBANDING KIMIA
Sebenarnya
jika kita ada kemauan untuk membuat pupuk organik tersedia bahan
berlimpah disekitar kita. Tetapi pada umumnya petani enggan membuat
pupuk organik tersebut dan lebih suka membeli pupuk organik buatan
pabrik dengan harga Rp.700/ kg atau lebih. Katanya yang lebih praktis.
Ya itulah sifat dasar orang Indonesia yang terkadang kurang bangga dan
yakin dengan buatan sendiri. Mereka lebih suka membeli pupuk organik
granule buatan pabrik atau perusahaan tertentun.
Membuat pupuk organik sendiri
dapat kita lakukan dari bahan-bahan seadanya disekitar kita. Yang penting intinya
bahan-bahan organik tersebut (sampah organik, sisa buah-bahan, sisa
dedaunan, jerami, limbah ikan, kotoran ayam, kotoran sapi, kotoran
kambing dll) kita fermentasi dan setelah jadi kompos baru kita gunakan
ke lahan.
MOL SAYUR PENYUBUR TANAMAN
Kali ini kita akan membahas tentang cara membuat MOL sayur. Kelebihan dari MOL sayur ini adalah ketersediaan bahan yang berlimpah disekitar kita, terutama sisa-sisa masakan para ibu rumah tangga. Manfaat dari MOL sayur adalah sebagai mikroorganisme pengurai (pembuat kompos) dan penyubur tanaman jadi sangat tepat jika di aplikasi saat vase vegetatif hingga menjelang generatif yaitu umur pra tanam, 10, 20, 30 dan 40 hst.
MOL BUAH PERANGSANG PEMBUAHAN TANAMAN
Kali ini kami akan sedikit mengulas tentang MOL buah. Tidak seperti MOL yang kemarin, Mol bonggol pisang, Mol Keong mas dan Mol rebung bambu. Mol buah mempunyai fungsi yang kontradiksi yaitu sebagai penghambat pertumbuhan vegetatif (penghambat pembentukan tunas dan penghambat pembentukan anakan) dan lebih berfungsi sebagai perangsang bunga dan buah. Selain itu juga bisa berfungsi sebagai peningkat kualitas buah, seperti meningkatkan daya tahan buah dan menambah rasa manis buah. Dari pengalaman maspary mol buah juga bisa digunakan sebagai pengurai bahan organik atau pembuah kompos.
Buah yang digunakan juga bisa bervariasi tinggal pilih yang anda suka dan yang tersedia disekitar kita seperti pepaya, mangga, nangka, nanas, pisang dan tomat. Kelebihan Mol buah adalah memiliki aroma yang harum seperti aroma buah aslinya.
APA KEHEBATAN MOL BONGGOL PISANG ?
Masih melanjutkan topik yang kemarin tentang MOL (mikroorganisme lokal). kali ini kami akan menginfokan tentang MOL bonggol pisang. Walaupun kelihatannya bonggol pisang sangat sepele tapi sebenarnya kalau dimanfaatkan bisa luar biasa.
MEMBUAT MOL REBUNG BAMBU
Kita sekarang akan membahas tentang bahan utama pembuatan MOL, tentang cara membuat dan manfaat MOL
rebung bambu. Seperti kita ketahui yang namanya bambu biasanya dimanapun
akan tumbuh subur, termasuk didaerah tanah yang tandus sekalipun. Dan
yang lebih hebat, tanaman bambu akan mengubah tanah yang tadinya tandus
menjadi subur. Oleh karena itu tanah-tanah disekitar perakaran pohon
bambu biasa digunakan untuk media pembibitan.
MENGATASI TANAH MASAM DAN BASA
Permasalan
tanah sebenarnya bukan hanya tentang keasaman tanah (pH tanah)
melainkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, akan tetapi kali ini
maspary hanya akan membahas tentang cara mengatasi tanah yang asam dan
tanah yang basa. Untuk permasalahan yang lain tentang mikroorganisme
tanah, KTK tanah, struktur tanah, aerasi tanah dan lain-lain
mudah-mudahan bisa kita bahas dilain waktu.
Pengaruh pH tanah terhadap pertumbuhan tanaman:
- Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman. Pada umumnya unsur hara akan mudah diserap tanaman pada pH 6-7, karena pada pH tersebut sebagian besar unsur hara akan mudah larut dalam air.
CARA SEDERHANA MENGUJI KESUBURAN TANAH
Sebelum kita berbicara tentang cara sederhana menguji kesuburan tanah sebaiknya kita membuat alatnya terlebih dahulu. Adapun cara membuat alat penguji kesuburan tanah adalah sebagai berikut:
Alat dan bahan:
CARA TRADISIONAL MENGETAHUI KEASAMAN TANAH
Cara tradisional mengetahui keasaman tanah yang akan kami tulis ini hanya mendeteksi kondisi tanah kita asam atau basa saja, tidak sampai mengukur berapa pH tanah kita. kalau untuk mengetahui lebih berapa pH tanah kita harus menggunakan kertas pH indikator. Jika ingin lebih spesifik lagi (lebih akurat) kita gunakan pH meter.
Langsung kita mulai saja praktek cara tradisional mengetahui keasaman tanahnya,
ALAT SEDERHANA PENGUKUR KESUBURAN TANAH
Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah tidaklah mudah, tidak bisa hanya diraba dan ditrawang. Akan tetapi harus dilakukan uji kesuburan tanah di laboratorium dengan biaya yang tidak murah dan tidak semua petani punya akses untuk melakukan uji kesuburan tanah tersebut.
Senin, 30 Desember 2013
Langganan:
Postingan (Atom)